Rabu, 21 Januari 2015

TENTANG Sejarah Pemikiran Ekonomi Pra Islam

NO
NAMA
NPM
1
Amir Mahmud
13102174
2
Hero Tamo
13103054
3
Muid Sidik
13103594
No
Nama Tokoh
Keadaaan Ekonomi Pada Masa Arab Pra-Islam
Pendapat/Komentar Pemakalah


1.



























2.


-----------------
-























-------------------
































c-













Orang Arab badui menggantungkan sumber kehidupannya dari beternak. Dari berternak  mereka dapat mengonsumsi daging dan susu hasil ternaknya, membuat pakaian, kemah, dan perabot dari wol (bulu domba) serta menjualnya jika keperluan pribadi dan keluarganya sudah terpenuhi. Namun tidak hanya usaha ternak, masyarakat badui juga meningkatkan perekonomiannya dengan cara bertani, khususnya bagi masyarakat badui yang bertempat tinggal di daerah subur di sekitar Oas.









             Adapun orang Arab hadhari (perkotaan), terbagi menjadi dua. Penduduk yang bertempat tinggal di daerah subur seperti Yaman, Thaif, Madinah, Najd, Khaibar atau yang lainnya, mereka menggantungkan sumber kehidupan pada pertanian dan perdagangan. Namun mayoritas dari mereka menggantungkan sumber kehidupannya pada perniagaan.  Dan Penduduk yang bertempat tinggal di daerah gersang seperti Mekah. Mereka menggantungkan sumber kehidupanya dari perdagang.  Dan bahkan  Mekah sendiri merupakan  pusat perniagaan.  Hal ini dapat tarik kesimpulan bahwa dari sistem perekonomian, unsur penting yang menjadi andalan masyarakat Arab perkotaan pra Islam adalah perdagangan di samping bertani dan beternak. Mereka telah lama mengenal perdagangan bukan saja dengan orang Arab, tetapi juga dengan non-Arab. Terbukti dengan adanya Mekkah sebagai kota dagang internasional. Demikian ini karena letak daerah Hijaz, khususnya Mekkah, sangatlah strategis, yakni penghubung jalur dagang antara Yaman dengan Syiria. Di samping itu, daerah pesisir ini juga di lewati kapal-kapal dagang Eropa dan Asia melalui laut merah. Namun Sebagai pusat perdagangan, pada masa Jahiliyah transaksi riba merata di Semenanjung Arab. Bisa jadi mereka terjangkiti penyakit ini karena pengaruh orang-orang Yahudi yang menghalalkan transaksi riba dengan non Bani Israil.


Menurut kami sistem perekonomian pada waktu arab badui masih kurang baik, di karenakan  proses ekonomi pada  waktu itu masih sangat tradisional  dimana masyarakatnya masih menggantungkan sumber kehidupanya dengan berternak dan bertani saja. Dan pemanfaatkan sumber dari berternak dan bertani lebih di prioritaskan untuk kehidupan pribadi dan keluarganya dan baru menjualnya jika kebutuhannya dan keluarganya terpenuhi.  Sehinga pemenuhan kebutuhanya sangat terbatas. Mereka hanya bergantung dengan apa yang didaerahnya atau dari apa yang ia hasilkan saja.


Menurut kami sistem perdagangan orang Arab hadhari (perkotaan) pada waktu itu sudah sangat baik, dikarenakan sistem perekonomiannya sudah seperti di era moderen ini. Dimana sistem perdagangan bukan hanya sebuah perdagangan lokal saja melainkan sudah menjadi perdagangan internasional juga. Dalam Sehingga dalam pemenuhan kebutuhan tidak hanya bergantung dengan apa yang didaerahnya atau dari apa yang ia hasilkan saja. Melainkan dalam pemenuhan kebutuhanya sudah dapat terpenuhi dengan hasil dari daerah lain.Namun dari segilain kami sangat mengkritik maraknya  transaksi riba pada masa itu sehingga sistem perekonomian pada waktu itu menyebabkan orang yang kaya menjadi lebih kaya dan orang yang miskin menjadi lebih miskin. Dan hal ini sangat bertentangan dengan syariat-syariat islam, yang mana islam sendiri sangat mengharamkanya.


                                                                    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar